Kamis, 08 Juli 2010

Benarkah yang ada dalam otak pria hanya urusan seks? Benarkah pria juga bisa tersentuh hatinya hingga menitikkan air mata? Baca yang berikut ini untuk menguak rahasia otak pria.

1. Lebih emosional
Perempuan memang dikenal lebih emosional. Padahal sesungguhnya pria juga punya reaksi emosi yang kuat, tetapi itu sebelum mereka menyadari perasaannya. Dalam sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Scandinavian Journal of Psychology, diketahui begitu seorang pria sadar atau mengenali perasaan hatinya, mereka akan langsung memasang tampang datar. Tak heran kalau mereka dianggap lebih "kuat" menahan emosi.

2. Tak tahan kesepian
Meskipun ada saat-saat tertentu dalam hidup ini yang membuat kita merasa kesepian, ternyata perasaan sendiri ini lebih menyiksa bagi kaum pria. Penelitian menyebutkan kesepian bisa menyebabkan gangguan kesehatan.

Karena itulah, pria yang memiliki hubungan yang stabil cenderung lebih sehat, panjang umur, dan memiliki kadar hormon pelawan stres lebih tinggi. Studi yang dimuat dalam jurnal Biology of Reproduction tahun 2009 menyebutkan pria yang menikah memiliki tingkat kesuburan lebih panjang dibanding pria yang jomblo.

3. Fokus pada solusi
Banyak orang berpendapat bahwa kaum perempuan merupakan teman curhat yang baik karena mereka mudah berempati. Sesungguhnya "sistem empati" dalam otak pria juga memberikan respon saat orang lain terlihat stres atau bermasalah. Namun, bagian otak lain yang berfokus pada solusi segera mendominasi.

"Dengan segera berbagai solusi pada masalah segera bermunculan di otak pria," kata Dr.Louann Brizendine, ahli psikologi klinik dari Univesity of California, AS. Akibatnya, pria akan lebih fokus untuk menawarkan solusi ketimbang menunjukkan solidaritas atau berempati pada perasaan orang lain.

4. Mudah tergoda
Hormon testosteron punya kaitan erat dengan sikap agresif dan kekerasan. Namun hormon ini juga mengatur libido. Pada pria, testosteron ini jumlahnya enam kali lebih banyak dibanding pada wanita. Itu sebabnya laki-laki jauh lebih terobsesi terhadap seks daripada perempuan.

5. Posesif
Dalam teori evolusi, salah satu tugas pria adalah mempertahankan teritorinya. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan area otak "mempertahankan teritori" ini lebih luas dibanding pada otak hewan betina. Meskipun perempuan juga punya kecenderungan untuk posesif, namun pria relatif tak segan menggunakan kekuatannya ketika teritori mereka, bisa berupa keluarga atau kekasih, terancam.

6. Menyukai hirarki
Hirarki yang tidak jelas bisa mendatangkan rasa cemas bagi pria. Mereka akan bingung menentukan siapa yang paling berkuasa. Karena itu sistem komando, seperti yang dipraktikkan oleh militer atau organisasi perusahaan, akan meredakan pengaruh testosteron dan mengekang sikap agresif pria.

7. Siap menjadi ayah
Pada saat kehamilan, bukan hanya hormon calon ibu yang berubah, tapi juga calon ayah. Pada pria juga akan terjadi peningkatan hormon prolaktin dan penurunan testosteron. Dengan kata lain, pada otak pria juga terjadi perubahan sedemikian rupa yang membuatnya siap menyambut calon buah hatinya.
Selengkapnya...


Mimpi sering kali menemani tidur kita. Dia datang tanpa diundang dan sering kali pergi tanpa berbekas. Namun, mengapa manusia kerap bermimpi? Apakah arti mimpi sesungguhnya?

Sigmund Freud sejak lama melihat pentingnya mimpi, yakni sebagai jalan untuk masuk ke alam bawah sadar kita. Dari mimpi-mimpi itulah berbagai keinginan, ketakutan, hingga perasaan yang tak mau diakui bisa dianalisis.
Sementara itu, teori lain menyebutkan bahwa mimpi adalah bunga tidur alias bagian dari siklus tidur. Mimpi sering kali terjadi pada fase tidur rapid eye movement (REM). Pada fase tidur ini, beberapa fungsi otak akan beristirahat, sementara area lain tetap aktif. Para ahli pendukung teori ini menyatakan, mimpi berfungsi mengisi kembali senyawa kimia otak, seperti neurotransmitter.

Deirdre Barret, psikolog dari Harvard University, baru-baru ini menyampaikan teorinya tentang makna mimpi dalam kehidupan manusia. Menurutnya, tujuan utama dari mimpi adalah pencarian solusi atas masalah-masalah yang mengganggu saat manusia terjaga.

"Mimpi memiliki tingkat visual yang tinggi, bahkan logis sehingga bisa dikategorikan sebagai sebuah pemikiran yang 'out of the box' yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah," urainya dalam diskusi di ajang Association for Psychological Science.

Menurutnya, mimpi adalah sebuah bentuk kegiatan berpikir, tetapi berbeda dengan saat mata kita terbuka. "Apa pun situasinya, baik itu saat sadar maupun tidur, kita masih bekerja dalam masalah yang sama. Mimpi membantu otak kita menemukan solusi," katanya.

Ia juga mengaitkan mimpi dengan teori evolusi. Menurutnya, segala hal yang bertahan begitu lama dalam sejarah evolusi, seperti tidur REM, pasti memiliki fungsi penting. Fase tidur REM sendiri telah ada sejak jutaan tahun lalu, yakni sejak evolusi mamalia 220 juta tahun silam.

"Mimpi dan tidur REM merupakan waktu tambahan untuk berpikir sehingga manusia bisa memecahkan masalahnya," katanya.
Selengkapnya...

Berjalan-jalan di hutan atau taman yang rindang oleh pepohonan bukan hanya menyejukkan mata tapi juga menyehatkan jiwa dan raga. Serangkaian studi telah membuktikannya.

Manfaat kesehatan dari kegiatan meluangkan waktu di tempat yang hijau menurut para ahli berasal dari meningkatnya sistem imun tubuh. Penelitian menunjukkan, phytoncides, senyawa kimia di udara yang dikeluarkan tanaman untuk melindunginya dari pembusukan dan serangan serangga, ternyata juga bermanfaat untuk manusia. Penelitian yang dilakukan di Jepang juga menguatkan bukti dari manfaat berjalan-jalan di taman. Kegiatan berjalan di alam terbuka sebagai terapi terapeutik disebut juga dengan Shinrin-yoku atau mandi hutan.

Dalam penelitian tersebut para peneliti melibatkan 280 orang sehat yang dibagi dalam dua kelompok. Pada hari pertama, mereka diminta berjalan melewati hutan atau area yang rindang oleh pepohonan selama beberapa jam sementara sebagian lagi berjalan-jalan di area perkotaan.

Di hari kedua, kedua kelompok tersebut bertukar tempat. Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang berjalan di areal hutan, kadar kortisol atau hormon stres dalam tubuhnya lebih rendah. Selain itu, tekanan darah dan detak jantung mereka juga lebih rendah.

Penelitian lain menunjukkan, mengunjungi tempat yang hijau selama dua jam setiap hari juga akan meningkatkan jumlah sel darah putih, yakni sel pembunuh patogen alami. Studi lain menyebutkan, paparan phytoncides selama seminggu akan meningkatkan kadar sel darah putih.
Selengkapnya...

My Video

About Me

Foto Saya
Be Moslem Production
Lihat profil lengkapku

Komentar Terkini

Contoh Iklan

Contoh Iklan